Thursday, September 30, 2010

MAPAN DENGAN SAYUR MAYUR

Sabar dan tekun, dua hal yang di pegang Yanto Sugianto (28) dalam menjalankan usahanya sebagai sayur mayur di Pasar Curug Agung, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Hampir 6 tahun ini Yanto merasakan jatuh bangun menjadi pengusaha kecil.keptusannya untuk tidak kuliah selepas SMA, ternyata membuahkan hasil manis. Saat ini, dia memiliki dua kios sayur mayur dengan omzent Rp. 10 juta setiap bulannya. 

Pada 2002, dengan modal Rp.1 juta, saya mulai berjualan di Pasar Curug Agung dengan mengontrak kios," kata pria kelahiran Majalengka, 18 Agustus 1981.


Kiat agar pelanggan tetap setia, menurut dia dengan menjaga kepercayaan pelanggan. Yanto tidaj pernah menurunkan kualitas komoditas yang dia jual. Bagi dia, lebih baik beli mahal tetapi kualitasnya tetap terjaga baik. Namun, sekalipun Yanto membeli sayuran lebih mahal, dia tidak pernah menaikkan harga kepada para langganannya. "Untungnya, Pasar Curug Agung ini selalu ramai sampai sore, apalagi dekat pabrik, "kata Yanto.


Selain melayani penjualan eceran, Yanto juga meladeni penjualan partai besar, seperti katering. Penghasilan bersih satu hari rata-rata Rp. 500 ribu sampai Rp. 600 ribu. Dia masih menyimpan keinginan untuk menambah jumlah kios lagi. Selain itu, dia juga ingin mengembankan sayap menjadi agen elpiji 3 kg.


Tentang keberhasilannya, di akui Yanto tidak terlepas dari bantuan Bank Jabar Banten saat menawarkan modal. Pada 2003, setelah menjadi nasabah Bank itu, Dia mendapat kucuran kredit Rp. 10 juta untuk jangka waktu satu tahun. Kepercayaan dan kelancaran Yanto membayar kreditnya, membuat Bank Jabar Banten bersedia memberikan kucuran kredit lagi. Pada 2008 ini, Yanto mendapat bantuan kredit Rp. 60 juta.


" Dari kucuran kredit itu, sebagian saya jadikan modal usaha. sisanya saya belikan mobil dan motor, untuk mendukung operasional usaha. Saya juga bisa membeli 2 kios secara bertahap. Jadi, kalau dulu mengontrak sekarang punya sendiri," ujar ayah satu putri ini.


Kios pertama yang dimiliki Yanto dia beli pada 2004 lalu dengan harga Rp. 31 juta. Setelah itu, dia memperluas usahanya dengan membeli satu kios lagi pada 2008 seharga Rp. 40 juta. Dengan kedua kios itu dia bisa memperkejakan tig orang pegawai yang sebelumnya delapan orang dengan alasan pengoptimalan dan efisiensi. (Windy Eka Pramudya) (www.alfalah.or.id, 2010)

No comments:

Post a Comment