Monday, March 28, 2011

Mengolah Wafer dan Buah Rendah Kalori


KOMPAS.com - Wafer tanpa kandungan gula bisa menjadi pilihan camilan rendah kalori. Agar tak bosan makan wafer tiga kali saat waktu snacking dalam sehari, Anda bisa mengkreasikan dengan buah segar, jus buah tanpa gula, atau bahkan tuna. Chef Michael Whyag dari Red Pepper menciptakan sejumlah variasi wafer untuk snacking yang enak dan menyehatkan.

"Snacking bisa tetap enak namun bertanggungjawab," kata Chef Michael, saat bincang-bincang bertema "Happy Healthy Snacking Time" yang diadakan Tango di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (28/3/2011).

Menurut Chef Michael, snacking identik dengan makanan manis dan renyah. Agar waktu ngemil tak terlewati, snackseperti ini sebaiknya jangan diabaikan, namun di sisi lain pastikan juga kalorinya rendah, dan rasa manisnya didapatkan dari bahan alami. Untuk itu, Chef Michael berkreasi dengan wafer renyah tanpa gula yang dikombinasikan dengan strawberry, pir, jus mangga, ogura cream, hingga tuna.

"Mengkreasikan wafer Tango juga bisa dilakukan bersama anak-anak, misalnya sebagai permainan saat ulang tahun. Menciptakan kreasi camilan juga melatih motorik anak-anak. Misalnya dengan membuka lapisan wafer menjadi tiga, lalu sisipkan potongan buah pir di sisi satu, dan potongan strawberry di sisi lainnya," tutur Michael.
Jus mangga kental tanpa gula juga bisa dikombinasikan dengan wafer renyah. Caranya, jadikan buah mangga segar yang diblender sebagai topping di atas wafer renyah. Hasilnya, Anda akan mendapati camilan segar hanya bernilai 80 kkal. Nilai kalori ini masih jauh di bawah batas maksimal camilan, 150 kkal per porsi.

"Sangat mudah membuat kreasi camilan dengan wafer Tango Less Sugar. Wafer Tango rasa cokelat dipadukan dengan jus mangga, dan wafer vanilla dengan pir dan strawberry, dapat disajikan dalam satu menit saja. Snacking itu mudah dan menyenangkan, selama produk dasar yang digunakan bagus. Selain itu jelas kalorinya, serta bahaya atau tidak," jelasnya.

Pilihan lain kreasi camilan wafer kreasi Chef Michael di antaranya Tango Chocolate in Ogura Cream and Pears yang bernilai kalori 90 kkal per porsi. "Cream artinya sesuatu yang di-blend, sedangkan ogura adalah kacang merah yang direbus lalu diblender. Ogura dan potongan buah pir dijadikan lapisan di setiap sisi wafer yang bisa dibuka menjadi dua bagian," jelasnya.

Kreasi wafer untuk camilan agar snacking tak membosankan ini lebih rendah kalori. Anda bisa mencipta camilan enak dan lebih menyehatkan dibandingkan dengan poffertjes yang bernilai lebih dari ratusan kkal per porsi (satu porsi isi tiga), atau jajanan pasar bernilai 197 kkal per porsi. Selain itu juga lebih baik dari sandwich yang bernilai 132 kkal per porsi.

Rully, Bisnis Perlu Kerja Keras

KOMPAS.com - Berbisnis itu perlu kerja keras, kalau perlu mulai dari bawah. Itulah prinsip yang selalu dipegang oleh Rully Susanto. Itu pula yang membuat usaha kulinernya menjadi maju seperti sekarang.
Telaga Seafood Restaurant yang dikelola Rully dan keluarganya dikenal sebagai salah satu tempat makan paling ramai di Serpong, Tangerang Selatan. Selain menyajikan hidangan lezat, suasana di restoran ini pun begitu luas dan nyaman.

Berbisnis kuliner seperti ini pada awalnya bukan profesi pilihan Rully. Lulusan Jurusan Desain Grafis Institut Kesenian Jakarta itu lebih suka menggeluti bidang seni ketimbang meneruskan usaha restoran yang sudah digeluti oleh orangtuanya sejak 1989.

"Entah kenapa saya tidak terlalu suka dengan bisnis sukses hasil pemberian dari orang di atas kita. Saya lebih condong menyukai seni, kerja keras dalam merintis bisnis, dan dimulai dari bawah," jelas Rully saat ditemui Kompas.com di Telaga Seafood Restaurant, Jalan Raya Serpong Kavling Komersial No. 6, Serpong, Kota Tangerang Selatan.

"Ya, ada saja mungkin, orang sukses yang sudah anak orang kaya dari sananya. Memang enggak salah, tapi kalau saya pribadi lebih suka dengan yang dimulai dari grassroot," tambahnya.
Karena tak mau nebeng usaha orangtuanya, Rully kemudian memutuskan untuk bekerja sebagai desainer grafis di penerbitan buku Kepustakaan Populer Gramedia. Belasan tahun ia menekuni bidang ini sampai pada suatu titik, ia akhirnya berkeputusan untuk terjun dalam bisnis penggoyang lidah. "Kami lima bersaudara di rumah akhirnya turun tangan semua membantu usaha bokap (bapak). Semuanya berlima ikut kerja dan turun tangan," tambah Rully yang sempat mengenyam pendidikan sekolah dasar di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Hasilnya kurang lebih bisa terlihat hingga sekarang. Total sudah ada tiga restoran Telaga Seafood yang berdiri. Restoran pertama berdiri pada 2004 di Kota Modern, Tangerang, Banten. Dua tahun kemudian, ada lagi di Cibubur, Jawa Barat. "Tahun 2008 di BSD City," tandas Rully yang masih suka menuangkan idenya dalam bidang desain grafis.

Selama berkecimpung dalam bisnis kuliner, Rully sangat menjaga kualitas layanan dan makanan yang disajikan. Tidak mudah baginya untuk menyerahkan tanggung jawab itu kepada orang lain untuk berpikir dan menelurkan ide sebagaimana dikehendakinya. Alhasil, Rully dan keluarganya pun masih sering turun tangan hingga menghadapi tuntutan konsumen secara langsung.

Pernah Rully mendelegasikan pengelolaan Telaga Seafood ini kepada beberapa manajer. Apa mau dikata, hasilnya ternyata kurang memuaskan. Ia kemudian mengambil kembali pengawasan sentral restoran ini. "Saya benar-benar koordinasi dengan abang dan adik saya dalam pengeloaan rumah makan. Mulai dari konsep arsitektur, penyajian, dan pelayanan," katanya.

Konsep arsitektural di Telaga Seafood Restaurant BSD City ini ia membuat dengan konsep gabungan antara tradisional dan modern. Rully pun mengaku sangat intensif berdiskusi dengan saudara-saudara kandungnya soal konsep dan kualitas rumah makannya.

Dalam pengelolaan dan manajemen, ketiga restoran Telaga Seafood dikelola dengan sistem rekanan dan bukan waralaba. Dengan sistem seperti ini, Rully dan keluarganya tetap dapat menjaga standar kualitas dan pelayanan.

Telaga Seafood Kota Modern, misalnya, merupakan hasil rekanan antara Telaga Seafood Restaurant dengan pengembang Kota Modern Tangerang. Konsep yang sama berlaku bagi Telaga Seafood Cibubur. Restoran Telaga Seafood di Cibubur terbentuk atas kerja sama Telaga Seafood dengan investor di Cibubur. Khusus restoran di BSD City ini, ia dan keluarganya mengelola sendiri segala urusan mulai dari dapur hingga manajemen restoran.